Kamis, 21 Mei 2015

☀ Fiqih : Adab Bertetangga Yang Baik




Riyadhush Shalihin, Imam Nawawi, hadits-hadits.

Allah berfirman : “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, Ibnu sabil dan hamba sahayamu.” (QS. An-Nisaa : 36)


Dari Ibnu Umar ra. dan ‘Aisyah ra. mereka berkata : Rasulullah saw. Bersabda : “Malaikat Jibril selalu berpesan kepadaku untuk senantiasa berbuat baik kepada tetangga, sehingga aku menyangka bahwa tetangga itu akan ikut mewarisinya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Dzar ra. ia berkata: Rasulullah saw. Bersabda : “Wahai Abu Dzar, apabila kamu memasak makanan yang berkuah, maka perbanyaklah airnya dan perhatikanlah tetanggamu.” (HR Muslim)

Dalam riwayat lain diriwayatkan dari Abu Dzar, ia berkata : Sesungguhnya kekasih saya Rasulullah saw. Berpesan : “Kamu memasak makanan yang berkuah, maka perbanyaklah airnya, kemudian perhatikanlah tetangga-tetanggamu dan berilah mereka dengan cara yang baik.” 

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata : Rasulullah saw. Bersabda : “Demi Allah, seseorang itu belum bisa dikatakan sempurna imannya (diulang sampai tiga kali).” Ada seorang shahabat yang bertanya : “Siapakah orang yang belum sempurna imannya itu?” Beliau menjawab : “Orang yang tetangganya tidak aman karena gangguannya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat Muslim dikatakan : “Tidaklah masuk surga orang yang tetangganya tidak aman karena gangguannya.”

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata : Rasulullah saw. Bersabda : “Wahai kaum Muslimah, janganlah kalian merasa hina untuk memberi sesuatu kepada tetangga kalian, walaupun hanya kikil kambing.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata : Rasulullah saw. Bersabda : “Janganlah seorang tetangga menolak tetangganya yang akan menancapkan kayu pada dindingnya.” Kemudian Abu Hurairah berkata : “Kenapa saya masih melihat kalian mengabaikan tuntunan ini, demi Allah saya akan memikulkan tanggung jawab atas ajaran beliau di atas bahumu.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata : Rasulullah saw. Bersabda : “Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka tidak boleh mengganggu tetangganya. Dan siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya. Dan siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia berkata yang baik atau kalau tidak hendaklah ia diam.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Syuraih al-Khuza’i ra. ia berkata : Nabi saw. Bersabda : “Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berbuat baik kepada tetangganya, siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya, siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik, kalau tidak, ia diam.” (HR Muslim)

Dari Aisyah ra. ia berkata : Saya bertanya : “Wahai Rasulallah, sesungguhnya saya mempunyai dua tetangga, maka siapakah yang harus saya dahulukan?” Beliau menjawab : “Kepada tetangga yang lebih dekat pintunya.” (HR Bukhari)

Dari Abdullah bin Umar ra. ia berkata : Rasulullah saw. Bersabda : “Sebaik-baik teman di sisi Allah adalah orang yang paling baik terhadap temannya, dan sebaik-baik tetangga di sisi Allah Ta’ala adalah orang yang paling baik terhadap tetangganya.” (HR Tirmidzi).

Ya Allah... semoga yang membaca artikel ini :
¤ Muliakanlah orangnya
¤ Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan
¤ Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya
¤ Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah
¤ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
¤ Bahagiakanlah keluarganya
¤ Luaskan rezekinya seluas lautan
¤ Mudahkan segala urusannya
¤ Kabulkan cita-citanya
¤ Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji
¤ Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar.
Aamiin ya Rabbal'alamin.